Rmol.com – Alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Sumatera Utara (USU) beredar di berbagai lini dan profesi, baik di dalam dan luar Indonesia. Banyak pula mengeluti profesi hukum hakim, jaksa, polisi, advokat, politisi, senator, anggota parlemen, pejabat pemerintah.
Tercatat alumni FH USU Dr.Fauzie Yusuf Hasibuan, SH, MH saat ini menjabat Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia, Yasonna Laoly, Ph.D menjabat Menteri Hukum dan HAM, hakim agung Dr.Supandi SH, senator Parlindungan Purba, anggota DPR RI Romo Raden Syafii, sejumlah advokat senior dan diplomat senior sampai karier duta besar.
Pantas saja jika alumni FH USU bersatu dan peduli pada perkembangan profesi hukum. Terpanggil itu, alumni FH USU sedunia yang tergabung dalam USULAN (USU Law & Network) menggelar reuni dan diskusi ihwal ‘Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Profesi Hukum’ pada Sabtu 30 Januari di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jalan Rasuna Said, Jakarta.
Banyak alumni FH USU bergeliat pada profesi hukum, tersebab itu isu MEA penting digeluti.
“Acara reuni dan diskusi itu untuk menghimpun potensi alumni FH USU dan berpartisipasi dalam pembangunan hukum”, jelas Sekretaris Panitia Muhammad Joni yang berprofesi advokat properti, DPN Peradi, dan Ketua Masyarakat Konstitusi Indonesia (MKI) di Jakarta.
Ketua Panitia Dr. Bernard Nainggolan, SH MH menjelaskan, tema diskusi tersebut hasil diskusi dengan sesepuh alumni FH USU Prof. Rehngena Purba, SH., MS, mantan hakim agung dan Dekan FH USU, untuk menguatkan profesi hukum dalam era MEA.
“Ini sumbangsih alumni FH USU untuk profesi hukum”, kata Rehngena Purba kepada redaksi, Minggu (24/1).
Reuni dan diskusi ini terbuka untuk semua alumni FH USU dimanapun berada, akan dihadiri seribuan alumni dan pidato kunci Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Ph.D, yang juga alumni FH USU.
Pembicara lain kalangan alumni FH USU sendiri yaitu Dr. Supandi, SH.MH yang menjabat hakim agung, Dr. Fauzie Yusuf Hasibuan, SH,MH, Ketua Umum DPN Peradi, Dr.Ricardo Simanjuntak, SH, LL.M, ANZIF.CIP berprofesi advokat. Hadir puIa I Gusti Agung Wesaka Puja, MA, duta besar Indonesia untuk Belanda, yang sebelumnya Dirjen Kerjasama Asean, Kementrian Luar Negeri.
“Hasil diskusi ini kami sumbang kepada Pemerintah, lembaga penegakan hukum dan Peradi”, tuntas Muhammad Joni.